Jelang Rilis Album Anyar, Tarja Turunen Perkenalkan Dead Promises
A
A
A
KITEE - Mantan vokalis Nightwish, Tarja Turunen bakal meluncurkan album solo studio terbarunya In The Raw pada 30 Agustus mendatang. Saat mengawali penggarapan album tersebut, Tarja seperti membawa gagasan bahwa tidak semua yang berkilau itu adalah emas, namun tidak semua emas itu berkilau.
Sebagaimana album The Shadow Self yang rilis 2016, In The Raw juga menyajikan Tarja dengan suara indahnya yang terdengar begitu mempesona. Tarja pun bekerja dengan banyak musisi dan tim produksi yang sama seperti sebelumnya, dan mereka menyesuaikan perasaan yang dimiliki Tarja sejak awal proses penggarapan.
Menukil dari Blabber Mouth, album anyar yang juga berada di bawah label earMUSIC ini membawa Tarja memanfaatkan emosi yang mentah dan pergi ke tempat-tempat pribadi dalam liriknya. Ini lebih membuka diri dari sebelumnya, Tarja merasa telanjang akan kejujurannya, namun sangat menikmati seluruh kalimat-kalimatnya.
"Emas, kami pikir, adalah sesuatu yang dipoles dan sempurna, canggih, sebuah kemewahan. Tetapi dalam keadaan alami, itu adalah elemen mentah," ungkap vokalis wanita asal Kitee, Finlandia kelahiran 17 Agustus 1977 itu.
Sentimen tersebut meliputi musik di album Tarja yang akan datang. Kombinasi orkestrasi yang canggih dan halus, paduan suara, dan suaranya yang terlatih secara klasik dengan inti musik yang kasar dan berat. Secara simpel In The Raw merupakan karya menakjubkan berlapis emas.
Konsep emas dengan kondisi mentahnya juga merasuk ke artwork album In The Raw. Dapat dilihat Tarja berada di Gua St Michael, Gibraltar, yang dibingkai dengan warna cerah dan kilau keemasan.
Dead Promises, yang menjadi salah satu nomor dalam album In The Raw, mempertemukan kekuatan suara Tarja yang menakjubkan dengan dentuman gitar yang menggelegar. "Saya sangat suka bagaimana suara gitar, di hadapan Anda," tandasnya.
"Apabila saya bernyanyi dengan kuat, saya membutuhkan sesuatu yang kuat di belakangku sehingga saya tidak merasa ditinggalkan sendirian," ujar Tarja, yang tahun lalu sempat mengatakan kepada Bloodlines bahwa album barunya akan lebih gelap dan sedikit lebih berat ketimbang The Shadow Self.
Sebagaimana album The Shadow Self yang rilis 2016, In The Raw juga menyajikan Tarja dengan suara indahnya yang terdengar begitu mempesona. Tarja pun bekerja dengan banyak musisi dan tim produksi yang sama seperti sebelumnya, dan mereka menyesuaikan perasaan yang dimiliki Tarja sejak awal proses penggarapan.
Menukil dari Blabber Mouth, album anyar yang juga berada di bawah label earMUSIC ini membawa Tarja memanfaatkan emosi yang mentah dan pergi ke tempat-tempat pribadi dalam liriknya. Ini lebih membuka diri dari sebelumnya, Tarja merasa telanjang akan kejujurannya, namun sangat menikmati seluruh kalimat-kalimatnya.
"Emas, kami pikir, adalah sesuatu yang dipoles dan sempurna, canggih, sebuah kemewahan. Tetapi dalam keadaan alami, itu adalah elemen mentah," ungkap vokalis wanita asal Kitee, Finlandia kelahiran 17 Agustus 1977 itu.
Sentimen tersebut meliputi musik di album Tarja yang akan datang. Kombinasi orkestrasi yang canggih dan halus, paduan suara, dan suaranya yang terlatih secara klasik dengan inti musik yang kasar dan berat. Secara simpel In The Raw merupakan karya menakjubkan berlapis emas.
Konsep emas dengan kondisi mentahnya juga merasuk ke artwork album In The Raw. Dapat dilihat Tarja berada di Gua St Michael, Gibraltar, yang dibingkai dengan warna cerah dan kilau keemasan.
Dead Promises, yang menjadi salah satu nomor dalam album In The Raw, mempertemukan kekuatan suara Tarja yang menakjubkan dengan dentuman gitar yang menggelegar. "Saya sangat suka bagaimana suara gitar, di hadapan Anda," tandasnya.
"Apabila saya bernyanyi dengan kuat, saya membutuhkan sesuatu yang kuat di belakangku sehingga saya tidak merasa ditinggalkan sendirian," ujar Tarja, yang tahun lalu sempat mengatakan kepada Bloodlines bahwa album barunya akan lebih gelap dan sedikit lebih berat ketimbang The Shadow Self.
(nug)